Hallo.... !!
Lama juga gak ngisi blog. Kebetulan ada tema yang akhir-akhir ini menarik saya.
Ini berawal dari Tes Psikometrik MMPI -2 dalam rangka memenuhi persyaratan administrasi pekerjaan, dimana di dalamnya ada beberapa pertanyaan pernyataan yang membuat saya jadi 'curious' (Wah, jangan-jangan...................... Taraaaa, hasilnya normal kok :D)
Dokumentasi Pribadi |
Cuma... banyak sih yang membikin saya bertanya-tanya, mulai dari mengapa jumlah soal sebanyak 567, pertanyaan pernyataan yang membuat saya ingin tahu apa yah hubungannya sama kejiwaan?
Setelah searching and searching, berhubung saya bukan psikolog, khawatirnya keliru dan sok tahu... jadilah pengen nge-share artikel ini (copas dari berbagai sumber)
Obsesive Compulsive Disorder (OCD), merupakan
sejenis gangguan kecemasan, yaitu penyakit yang berpotensi mengganggu
serta memerangkap orang dalam siklus pikiran dan perilaku yang berulang. Kelainan
ini ditandai dengan pikiran dan ketakutan tidak masuk akal (obsesi) yang
dapat menyebabkan perilaku repetitif (kompulsi). Misalnya, orang yang
merasa harus memeriksa pintu dan jendela lebih dari tiga kali sebelum
meninggalkan rumahnya.
Orang dengan OCD ini terganggu oleh stres, ketakutan atau bayangan yang
berulang (obsesi) yang tidak dapat mereka kendalikan.
Kecemasan/kegelisahan yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran tersebut
mengarahkan mereka pada kebutuhan mendesak untuk melakukan ritual atau
rutinitas tertentu (compulsion). Ritual kompulsif ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah pikiran obsesif atau membuat pikiran tersebut hilang.
Meskipun ritual ini dapat mengurangi kecemasan untuk sementara, namun
orang tersebut harus melakukan ritualnya lagi ketika pikiran obsesif
datang kembali. Siklus OCD dapat menyita waktu yang sangat banyak dan
secara signifikan mengganggu aktivitas normal. Penderita OCD mungkin
menyadari bahwa pikiran tersebut adalah obsesi dan dorongan yang tidak
masuk akal atau tidak realistis, tetapi mereka tidak mampu
menghentikannya.
Apa Saja Gejala Obsessive Compulsive Disorder?
Gejala-gejala Obsessive Compulsive Disorder dapat bervariasi. Gejala obsesi yang umumnya ditemukan adalah:
- Takut kotor atau terkontaminasi oleh kuman.
- Takut mencelakai orang lain.
- Takut membuat kesalahan.
- Takut malu atau berperilaku sosial yang tidak dapat diterima masyarakat.
- Takut berpikir jahat atau berdosa.
- Perlu kerapian, seimbang atau ketepatan.
- Keraguan yang berlebihan dan kebutuhan untuk selalu dipercayai.
Sedangkan gejala kompulsi meliputi:
- Berulang kali mandi, siram atau mencuci tangan.
- Menolak untuk berjabat tangan atau menyentuh pegangan pintu.
- Berulang kali memeriksa hal-hal yang sama, seperti kunci atau kompor.
- Terus berhitung, baik di dalam pikiran atau diucapkan dengan keras sambil melakukan tugas-tugas rutin.
- Mengatur barang-barang dengan cara tertentu secara terus-menerus.
- Mengkonsumsi makanan dalam urutan tertentu.
- Terjebak pada kata-kata, gambar atau pikiran, yang biasanya mengganggu, sehingga dapat mengganggu waktu tidur.
- Mengulangi kata-kata, kalimat atau doa tertentu.
- Melakukan tugas yang sama berkali – kali.
- Mengumpulkan atau menimbun barang tanpa nilai yang jelas/berarti.
Apa Penyebab Obsessive Compulsive Disorder?
Penyebab pasti dari OCD belum sepenuhnya dipahami, namun penelitian
telah menunjukkan bahwa kombinasi faktor biologis dan lingkungan ikut
terlibat.
- Faktor biologis: otak adalah struktur yang sangat kompleks. Otak berisi miliaran sel saraf yang disebut neuron dan harus berkomunikasi serta bekerja sama agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Neuron berkomunikasi melalui sinyal listrik. Mediator khusus, yang disebut dengan neurotransmiter, membantu memindahkan pesan-pesan listrik dari neuron ke neuron. Penelitian telah menemukan hubungan antara rendahnya kadar neurotransmitter, yang disebut serotonin, dengan terjadinya OCD. Selain itu, ada bukti bahwa ketidakseimbangan serotonin dapat diturunkan dari orang tua kepada anak-anak. Hal ini berarti OCD dapat diwariskan. Daerah-daerah tertentu di otak dapat juga terpengaruh oleh ketidakseimbangan serotonin, yang memicu timbulnya OCD. Masalah ini tampaknya melibatkan jalur otak yang menghubungkan daerah otak yang berfungsi sebagai penilaian dan perencanaan, dengan daerah otak yang menerima pesan untuk gerakan tubuh. Studi juga telah menemukan hubungan antara infeksi oleh bakteri Streptococcus dengan OCD. Infeksi ini, jika berulang dan tidak diobati, dapat menyebabkan timbulnya OCD dan gangguan lainnya pada anak-anak.
- Faktor Lingkungan: terdapat faktor lingkungan yang
dapat memicu OCD pada orang-orang yang memiliki kecenderungan OCD.
Faktor lingkungan juga dapat memperburuk gejala dan meliputi:
- Siksaan
- Perubahan kondisi kehidupan
- Penyakit
- Kematian orang yang dicintai
- Masalah atau perubahan yang terkait dengan pekerjaan dan sekolah
- Masalah dalam hubungan percintaan
Apakah Obsessive Compulsive Disorder Sering Terjadi?
OCD menimpa sekitar 3,3 juta orang dewasa dan sekitar 1 juta
anak-anak dan remaja di Amerika Serikat. Gangguan ini biasanya pertama
kali muncul di masa kanak-kanak, remaja, atau dewasa muda. Tidak ada
perbedaan antara pria dan wanita dan mempengaruhi semua orang dari semua
ras dan latar belakang sosial ekonomi.
Bagaimana Obsessive Compulsive Disorder Didiagnosis?
Tidak ada tes laboratorium untuk mendiagnosis OCD. Dokter mendasarkan
diagnosa pada penilaian gejala pasien termasuk berapa banyak waktu
seseorang dihabiskan untuk melakukan perilaku ritualnya.
Bagaimana OCD Diobati?
OCD tidak dapat sembuh, sehingga sangat penting untuk mendapatkan
pengobatan. Pendekatan yang paling efektif untuk mengobati OCD ialah
gabungan obat dengan terapi perilaku kognitif.
- Terapi Perilaku Kognitif. Tujuan dari terapi perilaku kognitif adalah untuk membimbing penderita OCD dalam menghadapi ketakutan mereka dan mengurangi kecemasan tanpa melakukan perilaku ritual (disebut terapi eksposure dan terapi pencegahan respon). Terapi ini juga berfokus pada mengurangi pikiran berlebihan atau pikiran yang sering terjadi pada orang dengan OCD.
- Terapi Obat. Antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), antidepresan seperti Paxil, Prozac, Zoloft. Jenis obat yang lama, misal antidepresan trisiklik seperti Anafranil, juga dapat digunakan.
Dalam kasus OCD yang parah dan pada orang yang tidak merespon
terhadap terapi obat dan perilaku, maka dapat digunakan terapi
electroconvulsive (ECT) atau psychosurgery untuk mengobati gangguan
tersebut. Selama ECT, elektroda dipasangkan pada kepala pasien dan
serangkaian kejutan listrik dikirim ke otak, yang akan menyebabkan
kejang. Kejang ini menyebabkan pelepasan neurotransmiter atau senyawa
serotonin di otak.
Bagaimana Harapan Untuk Orang Dengan Obsessive Compulsive Disorder?
Kebanyakan kasus OCD berhasil diobati dengan obat-obatan, terapi
perilaku kognitif, atau kombinasi keduanya. Dengan pengobatan yang
disiplin, kebanyakan orang dapat sembuh dari gejala dan kembali
beraktivitas normal atau mendekati normal.
Apakah Obsessive Compulsive Disorder dapat Dicegah?
OCD tidak dapat dicegah. Namun, diagnosis dan pengobatan dini dapat
membantu mengurangi waktu yang dihabiskan seseorang karena menderita
kondisi ini.
Survey Membuktikan (Ala Jargon Kuis...)
Prevalensi
sepanjang hidup gangguan obsesif-kompulsif berkisar 2,5 persen dan
sedikit lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding pada laki-laki
(Karno & Golding, 1991; Karno dkk., 1988; Stein dkk., 1997). Usia
onset gangguan ini tampaknya bimodal, yaitu terjadi sebelum usia sepuluh
tahun atau pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa (Conceicao do
Rosario-Campos dkk., 2001). Pada kasus usia dewasa, gangguan ini sering
dialami setelah kejadian yang penuh stres, seperti kehamilan,
melahirkan, konflik keluarga, atau kesulitan di pekerjaan (Kringlen,
1970). Gangguan obsesif-kompuksif juga menunjukkan komordibitas dengan
gangguan anxietas lain, terutama dengan gangguan panik dan fobia (Austin
dkk., 1990), dan dengan berbagai gangguan kepribadian (Baer dkk., 1990;
Mavissikalian, Hammen, & Jones, 1990). Stern
dan Cobb (1978) menemukan bahwa 78 persen dari sampel individu
kompulsif memandang ritual mereka sebagai “cukup bodoh atau aneh”
walaupun mereka tidak mampu menghentikannya.
Rene Descarte berkata : aku berfikir, maka aku ada !
Aku ada karena fikiranku.
When the sun beginning to set
*Ruang Diskusi Lab. Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak
Fapet Unpad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar