Jumat, 21 Juni 2013

Program Saung Ternak untuk Masyarakat Pendidikan Kesetaraan


Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, kecerdasan dan keterampilan. Pendidikan juga pada hakekatnya berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia (Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2003). Mungkin kita sering mendengar istilah long life education, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan itu penting dan harus didukung oleh semua pihak. Melalui pendidikan, manusia belajar untuk berfikir lebih baik dan terarah dalam memperbaiki kehidupannya. Namun, pada kenyataan tidak semua warga negara Indonesia dapat mengenyam pendidikan, tentunya dengan berbagai alasan, baik karena faktor ekonomi, budaya maupun sosial.

Pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu pendidikan formal (pendidikan sekolah) dan pendidikan informal (pendidikan luar sekolah). Pendidikan kesetaraan merupakan bagian dari pendidikan informal yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya, yaitu paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMA. Selain mengikuti pembelajaran seperti kurikulum di sekolah formal pada umumnya, mereka juga diberi pendidikan tambahan berupa keterampilan, seperti tata rias, memasak, menjahit, menyulam dan membuat kerajinan tangan lainnya.

Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan Belajar Mengajar


Perpustakaan Keliling PKBM

Warga yang mengikuti pendidikan kesetaraan ini pada umumnya telah berusia di atas rata-rata siswa pada umumnya. Usia mereka beragam, dari yang muda sampai yang tua, ada yang sudah bekerja ataupun pengangguran.Dengan demikian, diharapkan dengan bekal keterampilan yang dimiliki mereka dapat memperbaiki kehidupannya ke arah yang lebih baik.Oleh karena itu, diperlukan alternatif pembelajaran keterampilan yang benar-benar bermanfaat untuk mereka, diantaranya adalah pemberian pengetahuan dan kemampuan wirausaha dalam beternak, sehingga selain dapat belajar, warga juga dapat bekerja sebagaimana mestinya (sebagai peternak). Ide ini muncul berkenaan dengan pengalaman penulis sebagai salah satu tutor/pengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Edukasia Sukabumi. Penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah area peternakan (saung ternak, red), di mana semua kegiatan dan pengusahaannya dikelola oleh warga pendidikan kesetaraan secara bersama-sama. Mereka diberi pengetahuan dan keterampilan wirausaha dalam beternak, kemudian hasil dan keuntungan dari peternakan tersebut menjadi milik warga untuk dibagi bersama dan sebagian disimpan menjadi kas/tabungan PKBM (untuk keberlangsungan program). Saung ternak ini harus memiliki struktur organisasi yang jelas, terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, divisi-divisi dan anggotanya.

Area peternakan ini dinamai “saung ternak” karena warga secara bersama-sama memelihara dan mengurus ternak untuk kemajuan bersama dalam satu atap, yaitu di bawah bimbingan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Warga bebas memilih komoditas ternak yang diinginkan dan kemudian akan dibentuk kelompok-kelompok sesuai komoditasnya untuk dikelola bersama. Selain itu, warga juga diberi keterampilan dalam mengelola limbah peternakan menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna dan ekonomi, seperti pelatihan pembuatan pupuk kompos, biogas, briket, dan lain-lain. Diharapkan hal ini dapat membantu warga dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan tentunya dapat mengurangi angka pengangguran. Selain mendapat ijazah legal yang diakui negara, setelah lulus nanti mereka juga memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menjalankan usaha peternakan, sehingga bisa menjadi bekal dalam membuka usaha peternakan secara mandiri. Bagaimana pun juga ide ini tidak akan pernah terwujud tanpa adanya sebuah bukti nyata. Penulis berharap gagasan ini dapat direalisasikan dan tentunya harus didukung oleh berbagai pihak. Tentunya program ini dapat membantu pemerintah dalam rangka pembangunan nasional dan mengurangi angka kemiskinan. Selain itu, para ilmuan yang menguasai bidang peternakan (dosen, mahasiswa, dan peneliti) sebaiknya ikut pula membantu dalam membina warga sehingga warga dapat memperoleh ilmu peternakan secara luas dan mendalam sebagai bekal kehidupan setelah lulus dari PKBM.

(Karya tulis ini pernah diikutsertakan dalam acara Unpad Motekar 2012)
Photo : Dokumentasi Pribadi

Sari Suryanah
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar