Jumat, 21 Juni 2013

Umy


Anakmu sekarang banyak menanggung beban. Beban yang membuat anakmu cukup kuat. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi, telah menjadikan anakmu kuat. Terima kasih atas semua do'a, cinta dan kasih sayang yang telah diberikan. Entahlah, sampai sekarang hanya sosok mu yang membuatku kuat, mata ini akan selalu perih dan pada akhirnya menganak sungai jika melihat dan mengingat begitu besar pengorbanan dan kasih sayang mu. Betapapun kau berbaring lemah sakit, kau tetap mengkhawatirkan keadaan anakmu, tanpa perduli dengan keadaanmu sendiri.

"Sing hati-hati ari uih ka Bandung teh. Teu kengeng tidur di Bis. Kade hape ical deui. Upami tos nyampe Bandung, SMS nya".

Kata-kata itu sudah begitu khatam di telinga. Betapa kau selalu menghawatirkan anakmu. Lalu, anakmu harus berkata apa? Kau begitu lemah. Bahkan hanya untuk pergi ke kamar mandi pun, kau begitu sungguh terlihat kelelahan, dengan nafas tersengal-sengal. Aku sungguh ingin selalu didekatmu dan menjagamu. Umy.. Sungguh di pundak anakmu ini begitu banyak beban. Kadang diri ini merasa tak berguna. Kapan anakmu bisa membahagiakan mu? Ku mohon do'a dan ridho mu agar perjalanan menuntut ilmu ini selalu diberi kemudahan.

Aku tahu cita-cita terbesarmu saat ini adalah pergi naik haji. Hanya itu. InsyaAllah do'a kan anakmu membawamu ke sana dan bersujud bersama di depan Ka'bah. Semoga.... Aku bisa segera menjadi anak yang berguna.

InsyaAllah... Aamiin

Sari Suryanah
   AsQolany

Tidak ada komentar:

Posting Komentar